Repository Turnitin dan No Repository: Perbedaan, Fungsi, dan Tips Memilih yang Tepat

Repository Turnitin dan No Repository

ITentix Copywriter

Oct 19, 2025

Pernah Cek Turnitin, Tapi Nilai Plagiasinya Tinggi? Ini Alasannya!

Pernah nggak kamu ngerasa deg-degan saat mau melakukan pengecekan skripsi, tesis, atau karya ilmiah di turnitin? atau sudah pernah cek tapi hasilnya banyak warna merahnya ? Padahal itu hasil tulisanmu sendiri, nggak nyontek, nggak copas. Nah, bisa jadi penyebabnya bukan di tulisannya, tapi di pengaturan repositorynya.

Kamu sudah tau belum kalau di turnitin ada dua jenis penyimpanan utama yaitu Repository dan No Repository? Kedua istilah ini sering banget muncul saat dosen atau pustakawan melakukan pengecekan plagiasi, tapi masih banyak yang belum memahami apa perbedaannya dan dampaknya terhadap hasil pengecekan.

Memahami perbedaan keduanya itu sangat penting loh agar kamu tidak salah saat mengunggah dokumen ke turnitin. Salah sedikit aja dalam memilih tipe submission bisa membuat nilai plagiasi mu menjadi sangat tinggi bahkan hingga 100%!

Nilai Plagiasi Naik Padahal Sudah Parafrase? Jangan-jangan karena ini !

Pernah nggak kamu udah capek parafrase tapi pas dicek di turnitin malah nilai plagiasinya naik? Tenang itu bukan berarti kamu gagal parafrase kok, bisa jadi penyebabnya justru ada di pengaturan repository-nya! Kalau kamu mau tahu cara menurunkan plagiasi dengan benar, kamu bisa cek panduannya di Tips Menurunkan Plagiat Turnitin dengan Mudah dan Cepat

Soalnya nggak sedikit mahasiswa yang tau kalau dokumen yang diunggah bisa tersimpan permanen di internal penyimpanan turnitin. Jadi, ketika dilakukan pengecekan ulang terhadap file yang sama sistem turnitin akan membandingkan dokumen tersebut sama dokumen lama milik mereka sendiri yang tersimpan di repository turnitin. Hasilnya, tingkat kesamaanya bisa meningkat drastis karena turnitin menganggap file baru tersebut menjiplak file lama yang ada di sistem.

Apa sih turnitin repository dan no repository ?

Repository vs No Repository Turnitin

Repository di turnitin adalah tempat penyimpanan digital di mana setiap dokumen yang diunggah (disubmit) ke sistem turnitin akan tersimpan secara permanen di database turnitin. Semua file yang masuk ke repository ini digunakan sebagai bahan pembanding (source database) untuk pengecekan dokumen lain di masa mendatang.

Jadi, saat kamu mengunggah tugas atau skripsi ke turnitin dengan pengaturan repository aktif, file yang kamu unggah akan menjadi bagian dari database turnitin. saat dokumen yang sama atau serupa dicek lagi turnitin akan menganggapnya sebagai duplikasi dan menampilkan persentase plagiasi tinggi, meskipun itu karya kamu sendiri.

No Repository adalah opsi pengecekan turnitin di mana file yang kamu unggah tidak akan disimpan ke dalam database turnitin. Turnitin hanya akan melakukan proses pengecekan kemiripan, menampilkan hasilnya, lalu menghapus file setelah proses selesai.

Pilih Tipe Submission yang Tepat Sejak Awal!

Nah, jadi kapan sih harus pakai repository dan kapan harus no repository?

Biar hasil plagiasinya nggak tinggi karna kesalahan pengaturan, kamu perlu banget tau kapan harus menggunakan repository dan kapan harus menggunakan no repository. Singkatnya kamu bisa gunakan repository turnitin jika kamu ingin mempublikasikan karya tulis resmi seperti skripsi, tesis, atau jurnal yang telah disetujui untuk diarsipkan oleh kampus.

Tapi kalau kamu masih di tahap menyusun draft, atau cuma mau cek sementara hasil parafrase sebelum versi final, mending pilih no repository turnitin dulu. Tujuannya biar file kamu nggak ke-save dan malah bikin hasil cek berikutnya dianggap "duplikat".

Dengan pilih tipe yang pas, kamu bisa hindari duplikasi data dan jaga nilai plagiasi tetap aman. Dan yang paling penting pastiin kamu cek lewat akun resmi kampus atau layanan turnitin yang terpercaya. Nah, kalau kamu butuh tempat cek Turnitin yang aman, cepat, dan hasilnya akurat, kamu bisa coba https://itentix.com.

Cara Kerja Repository dan No Repository di Turnitin

Cara Kerja Repository Turnitin

Pernah nggak kamu bertanya-tanya kok turnitin bisa tau adanya kemiripan antara tulisan kamu dan tulisan orang lain?

Jadi setiap file yang kamu upload ke turnitin bakal disimpan di semacam database besar, istilahnya repository. Ketika kamu mengunggah dokumen ke turnitin, sistem akan memindai teks dan membandingkannya dengan:

  • Repository internal turnitin (semua dokumen yang pernah diunggah pengguna lain).
  • Sumber-sumber online publik seperti jurnal, artikel, dan website.
  • Repository institusi atau kampus yang menggunakan turnitin.
  • Karya mahasiswa seluruh dunia.
  • Buku dan e-book.

Jika dosen atau admin kampus mengatur submission dengan opsi "Standard Repository", maka setiap file yang kamu kirim akan otomatis masuk ke repository turnitin. Artinya, file tersebut disimpan secara permanen dan akan dibandingkan setiap kali kamu atau orang lain mengunggah dokumen serupa.

Namun, jika dosen memilih opsi "No Repository", dokumen yang kamu kirim tidak akan disimpan di database turnitin. Hasil pengecekan tetap bisa kamu lihat, tetapi file yang kamu kirim tidak menjadi bagian dari perbandingan untuk dokumen lain.

Tips Aman Sebelum Upload ke Turnitin

ITentix No Repository

Sebelum kamu melakukan pengecekan di Turnitin, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

  • Pastikan kamu mengetahui tipe submission yang digunakan repository atau no repository.
  • Jika tidak yakin, tanyakan kepada dosen atau admin kampus sebelum mengunggah dokumen.
  • Hindari melakukan pengecekan di situs yang tidak resmi, karena bisa jadi file kamu disimpan tanpa sepengetahuanmu.
  • Lakukan pengecekan bertahap agar bisa memperbaiki plagiasi sejak awal penulisan.
  • Gunakan layanan yang aman dan memiliki tipe no repository turnitin, seperti https://itentix.com, agar dokumenmu tidak masuk ke database publik.

Cek Turnitin Aman Tanpa Masuk Repository? Di ITentix Aja!

Masih bingung cara memastikan dokumenmu tidak tersimpan di repository turnitin?

Tenang saja! Di https://itentix.com kamu bisa melakukan cek turnitin dengan tipe No Repository secara aman dan cepat. Layanan ini cocok untuk mahasiswa, dosen, maupun penulis yang ingin mengecek tingkat plagiasi tanpa khawatir file tersimpan di database turnitin.

Dengan ITentix, kamu bisa melakukan lebih dari sekadar cek plagiasi. Platform ini dirancang untuk membantu kamu belajar memahami hasil Turnitin dan memperbaikinya dengan cara yang aman dan efektif. Beberapa hal yang kamu dapatkan jika menggunakan ITentix:

  • Melakukan pengecekan plagiasi berkali-kali tanpa membuat nilai duplikasi naik setiap kali revisi, jadi kamu bisa memantau perkembangan tulisanmu dengan tenang.
  • Mendapatkan laporan kemiripan yang lengkap dan mudah dibaca, termasuk bagian mana yang perlu diperbaiki agar hasilnya lebih orisinal.
  • Menghindari risiko dokumen tersimpan di repository publik, karena ITentix menggunakan sistem No Repository yang menjaga kerahasiaan karya ilmiahmu sepenuhnya.
  • Menurunkan nilai plagiasi dengan aman, sambil melatih kemampuan parafrase yang benar dan terarah bukan asal ubah kata, tapi memahami maknanya.

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara repository turnitin dan no repository turnitin sangat penting untuk menjaga keaslian karya ilmiah dan menghindari kesalahan teknis saat melakukan pengecekan plagiasi. Gunakan repository hanya jika kamu ingin mempublikasikan karya, dan gunakan no repository saat ingin melakukan pengecekan pribadi.

Dengan pemahaman yang tepat dan layanan yang aman seperti ITentix, kamu dapat menulis, mengecek, dan mempublikasikan karya ilmiah tanpa takut terkena plagiasi.