Teknik Paraphrase Aman Untuk Menghindari Plagiarisme

Teknik Paraphrase Aman Untuk Menghindari Plagiarisme

ITentix Copywriter

Aug 10, 2025

Pernahkah hasil cek turnitin karya ilmiah menunjukkan angka plagiarisme yang cukup tinggi, seperti 50% hingga 90%? Jika iya, hal ini tentu akan membuat kita harus segera mencari cara yang tepat agar angka plagiarisme sesuai dengan standar yang berlaku di institusi.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan persentase plagiarisme di turnitin. Jadi, jika hasilnya cukup tinggi, gak perlu khawatir berlebihan ya.. Dengan langkah yang tepat, tingkat kemiripan bisa dikurangi secara efektif dan aman.

Untuk menurunkan tingkat plagiarisme, dibutuhkan teknik khusus agar tulisan tidak terdeteksi sebagai hasil duplikasi. Salah satu cara yang cukup efektif adalah dengan melakukan paraphrase. Dalam pembahasan kali ini, kita akan mengulas cara melakukan paraphrase secara aman sebagai upaya untuk menghindari plagiarisme, sebagaimana juga telah dibahas dalam artikel sebelumnya Tips Menurunkan Plagiat Turnitin dengan Mudah dan Cepat.

Apa Itu Paraphrase?

Pernah mendengar istilah paraphrase? Paraphrase merupakan teknik menyampaikan kembali suatu gagasan atau informasi menggunakan kata-kata atau gaya bahasa yang berbeda, tanpa mengubah makna aslinya.

Teknik paraphrase merupakan teknik yang paling aman dan kerap dimanfaatkan dalam kegiatan menulis, baik untuk menghindari plagiarisme, menyampaikan ulang gagasan dengan bahasa yang lebih sederhana, maupun untuk membantu pembaca memahami ide yang disampaikan lebih mudah. Hal ini menunjukkan pemahaman terhadap materi yang dibahas, sekaligus menjadi bentuk penghargaan terhadap sumber aslinya.

Bagi penulis pemula, penting untuk mulai mengasah kemampuan dalam membuat paraphrase. Salah satu langkah awal yang perlu dipahami adalah teknik paraphrase manual. Secara umum, urutan proses paraphrase meliputi membaca kalimat asli, menuliskannya kembali dengan susunan kata atau gaya bahasa yang berbeda, memastikan maknanya tetap sama, dan mencantumkan sumber referensinya.

Manfaat Menggunakan Paraphrase

Dalam penulisan, paraphrase sangat bermanfaat dalam karya ilmiah. Teknik paraphrase bermanfaat untuk memperjelas isi tulisan, menghindari plagiarisme, serta menyesuaikan gaya penulisan agar lebih personal.

Dengan mengungkapkan kembali gagasan dari sumber lain menggunakan struktur kalimat yang berbeda, penulis dapat tetap menghormati hak cipta tanpa menyalin secara langsung. Proses paraphrase ini juga mendorong pemahaman terhadap materi, karena penulis harus benar-benar memahami isi sebelum menyusunnya kembali.

Tak hanya itu, paraphrase memungkinkan penyesuaian gaya bahasa agar sesuai dengan pembaca yang dituju. Melalui pilihan kata dan kalimat yang tepat, ide dari sumber asli dapat disampaikan dengan cara yang lebih relevan, menarik, dan mudah dipahami. Teknik ini juga memberikan ruang kepada penulis agar lebih kreatif dan fleksibel dalam menyampaikan informasi tanpa mengubah makna aslinya.

Paraphrase pun bermanfaat untuk menyederhanakan informasi yang kompleks. Dengan penggunaan sinonim kata yang tepat dan penyusunan ulang kalimat, pesan yang ingin disampaikan menjadi lebih jelas dan mudah dibaca, sekaligus menjaga inti gagasannya.

Apa Perbedaan Paraphrase dan Kutipan Langsung?

Perbedaan Paraphrase dan Kutipan Langsung

Saat mempelajari teknik paraphrase, sering muncul pertanyaan: apa sebenarnya perbedaan antara paraphrase dan kutipan langsung? Keduanya memang sama-sama digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber lain, tetapi cara dan tujuannya cukup berbeda.

Paraphrase berarti menuliskan kembali ide dari sumber dengan kata-kata sendiri. Tujuannya beragam, mulai dari menyederhanakan isi, menyesuaikan gaya bahasa, hingga menghindari plagiarisme. Dalam paraphrase, penulis tidak menyalin teks secara utuh, tetapi memformulasikan ulang informasi utama dengan cara yang lebih sesuai dengan konteks tulisan.

Sementara itu, kutipan langsung digunakan ketika penulis ingin menyampaikan kata-kata persis dari sumbernya asli. Biasanya ini digunakan jika kalimat asli sudah dianggap kuat, sulit disederhanakan, atau memiliki makna penting yang tidak dapat diubah. Teks kutipan langsung ditulis apa adanya, diberi tanda petik, dan disertai dengan referensi sumber aslinya.

Jadi sederhananya, paraphrase menggunakan bahasa baru untuk menyampaikan ide lama, sedangkan kutipan langsung mempertahankan bentuk dan isi teks sumber secara utuh. Keduanya bisa digunakan sesuai kebutuhan secara aman, tergantung dengan konteks dan tujuan penulisan.

Memahami Jenis Paraphrase dalam Penulisan

Dalam menulis karya ilmiah, kemampuan melakukan paraphrase sangat penting untuk menghindari plagiarisme sekaligus menunjukkan pemahaman penulis terhadap sumber referensi. Terdapat beberapa jenis paraphrase yang dapat diterapkan, masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis paraphrase yang umum digunakan dalam penulisan akademik.

Paraphrase Semantik

Teknik ini dilakukan dengan mengganti jenis kata yang digunakan. Misalnya mengganti kata kerja menjadi kata benda, kata sifat menjadi frasa, atau mengubah dari kalimat aktif menjadi pasif. Meskipun bentuk kalimatnya berubah, makna inti tetap dipertahankan. Tujuannya adalah menyampaikan pesan yang sama dengan cara berbeda, sehingga tulisan terasa lebih orisinal dan terhindar dari plagiarisme.

Paraphrase Sintaktik

Paraphrase sintaktik dilakukan dengan mengubah struktur kalimat, seperti mengalihkan kalimat aktif menjadi pasif atau sebaliknya, merupakan salah satu teknik paling efektif dalam paraphrase yang disebut dengan paraphrase sintaktik. Paraphrase ini memungkinkan penulis menyampaikan ide yang sama dengan bentuk kalimat yang berbeda, tanpa mengubah makna inti. Selain itu membuat tulisan menjadi lebih variatif, teknik ini juga membantu menghindari kemiripan langsung dengan sumber aslinya.

Paraphrase Pragmatik

Teknik ini dilakukan dengan menyesuaikan kalimat berdasarkan konteks, tujuan komunikasi, dan audiens yang dituju. Paraphrase pragmatik tidak hanya memfokuskan pada penggantian kata atau struktur kalimat, tetapi juga memperhatikan bagaimana pesan disampaikan agar relevan dan efektif dalam situasi tertentu. Dalam teknik ini, penulis dapat mengubah gaya bahasa, tingkat formalitas, atau susunan informasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pembaca, tanpa mengubah makna inti sumber aslinya.

Paraphrase Leksikal

Paraphrase leksikal dilakukan dengan mengganti kata dengan sinonim. Teknik ini merupakan salah satu teknik paraphrase yang paling sederhana dan paling sering digunakan. Dengan teknik ini kata-kata dari teks asli diganti dengan padanan kata yang memiliki makna serupa, tanpa mengubah isi atau pesan utama. Meskipun tampak mudah, pemilihan sinonim tetap perlu dilakukan secara cermat agar kalimat tetap akurat dan tidak ambigu.

Paraphrase Summary

Paraphrase juga bisa dilakukan dengan menyederhanakan kalimat, salah satunya melalui pengurangan klausa. Teknik ini melibatkan pengubahan klausa menjadi frasa atau susunan kalimat yang lebih ringkas, selama makna utamanya tetap dipertahankan. Cara ini tidak hanya membantu menghindari plagiarisme, tetapi juga membuat tulisan menjadi lebih padat tanpa kehilangan informasi yang ingin disampaikan.

Contoh Penggunaan Paraphrase

Contoh Penggunaan Paraphrase

Kalimat Asli Penggunaan gawai secara berlebihan di kalangan pelajar dapat menyebabkan penurunan kemampuan konsentrasi, mengganggu waktu istirahat, dan berdampak pada menurunnya prestasi akademik, terutama jika tidak diimbangi dengan manajemen waktu yang baik.
Parafrase Semantik Penurunan konsentrasi, gangguan istirahat, dan penurunan prestasi akademik pada pelajar kerap terjadi akibat kebiasaan menggunakan gawai secara berlebihan tanpa diimbangi pengelolaan waktu yang baik.
Parafrase Sintaktik Di kalangan pelajar, penggunaan gawai yang berlebihan dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan berkonsentrasi, terganggunya waktu istirahat, serta penurunan prestasi akademik, khususnya ketika tidak disertai pengelolaan waktu yang efektif.
Parafrase Pragmatik Terlalu sering menggunakan gawai membuat pelajar sulit fokus, kurang tidur, dan akhirnya prestasi sekolah mereka menurun, apalagi jika mereka tidak pandai mengatur waktu.
Parafrase Leksikal Pemakaian perangkat digital secara berlebihan di kalangan siswa dapat memicu penurunan daya konsentrasi, mengganggu jam tidur, dan berpengaruh pada merosotnya hasil belajar, khususnya bila tidak diiringi pengaturan waktu yang tepat.
Paraphrase Summary Penggunaan gawai yang berlebihan dapat menurunkan fokus dan prestasi belajar pelajar.

Teknik Paraphrase Aman Untuk Menghindari Plagiarisme

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, paraphrase merupakan salah satu cara paling aman untuk menggunakan gagasan orang lain dalam penulisan karya ilmiah. Meski begitu, ide yang diambil dari sumber tetap harus dikembangkan agar menghasilkan tulisan yang lebih orisinal, bernilai, dan menarik terhindar dari plagiarisme. Untuk melakukannya, dibutuhkan teknik paraphrase yang dapat diterapkan dalam penulisan.

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada publikasi daring dari Purdue University Online Writing Lab (http://owl.english.purdue.edu), terdapat beberapa langkah atau teknik menulis yang bisa digunakan saat melakukan paraphrase terhadap sebuah teks atau bacaan, yaitu:

  1. Bacalah kembali teks sumber sampai benar-benar memahami isi dan maknanya secara keseluruhan.
  2. Setelah memahami isinya, tuliskan kembali ide atau gagasan yang ada menggunakan kata-kata sendiri dan susunan kalimat yang berbeda dengan teks aslinya.
  3. Catat beberapa istilah penting atau kata-kata kunci yang berkaitan dengan topik utama sebagai pengingat kontes dan makna bacaan.
  4. Pastikan bahwa makna utama dari paraphrase tetap sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan pada sumber aslinya.
  5. Jika ada istilah teknis atau ungkapan khas yang tidak bisa diubah, kita bisa menuliskannya apa adanya dengan memberi tanda kutip ganda ("......").
  6. Cantumkan informasi sumber, termasuk nomor halaman jika ada, agar lebih mudah dalam menyusun daftar pustaka atau referensi di akhir tulisan.
💡 For your info..

Dalam proses menulis paraphrase, tidak hanya kata "menurut" yang bisa digunakan saat merujuk pendapat seseorang. Sejumlah kata lain seperti, berpendapat, mengusulkan, menggambarkan, mengamati, mencatat, membuktikan, mengakui, menolak, hingga meyakini juga bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan sudut pandang penulis sumber dengan lebih variasi.

Dengan demikian, dengan menguasai teknik paraphrase yang tepat, kita tidak hanya dapat menghindari plagiarisme, tetapi juga mampu menyajikan ulang gagasan dengan bahasa yang segar, orisinal dan tetap memiliki makna yang sama dengan aslinya.

Kesimpulan

Paraphrase merupakan teknik yang sangat efektif untuk menghindari plagiarisme dalam penulisan karya ilmiah. Dengan memahami berbagai jenis paraphrase dan menerapkan langkah-langkah yang tepat, penulis dapat menyampaikan gagasan dari sumber lain dengan bahasa sendiri tanpa kehilangan makna aslinya.

Ingatlah bahwa paraphrase bukan sekadar mengganti kata dengan sinonim, tetapi juga memerlukan pemahaman mendalam terhadap materi yang akan diparafrase. Selalu cantumkan sumber referensi untuk menghormati karya orang lain dan menjaga integritas akademik.

Jika Anda memerlukan bantuan untuk mengecek tingkat plagiat dalam karya tulis, jangan ragu untuk menggunakan layanan cek plagiat yang terpercaya. Dengan begitu, Anda dapat memastikan bahwa karya tulis yang dihasilkan memenuhi standar akademik yang berlaku. ✍️📚