Halo para pejuang tugas akhir, karya ilmiah, skripsi dan tesis! Pasti diantara kalian pernah mengalami kasus seperti ini: sudah yakin dengan naskah kalian aman dari plagiarisme. Sudah dicek dengan Turnitin skornya sudah ideal di bawah batas maksimal, tapi begitu dicek ulang dengan akun Turnitin lain atau dosen kalian, tiba-tiba hasil plagiarismenya jadi lebih tinggi? Atau cek hasil Turnitinnya beda hari juga beda hasil?
Pasti kalian bertanya-tanya kan: "Kok hasilnya beda-beda padahal dokumen yang dicek sama?"
Beda-bedanya hasil Turnitin ini umum terjadi di dunia akademik dan seringkali fenomena ini membuat kita stress dan panik. Fenomena ini bukan berarti sistemnya error ya, tapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi bagaimana kerja dari Turnitin dan menampilkan skor kemiripan (Similarity Index) pada dokumen kalian.
Nah, dalam artikel ini kita akan membahas Hasil Turnitin kok Bisa Berbeda-Beda dan Kenapa ya? Apa penyebabnya? Serta Gimana sih Tips Mengatasi Perbedaan Skor dan Menurunkan Similarity Indexnya?
Apa itu Turnitin dan Similarity Index?
Sebelum itu, mari kita kenal dulu apakah itu Turnitin. Turnitin adalah layanan pengecekan plagiat atau kemiripan sebuah dokumen dengan dokumen lainnya yang telah dipublikasikan ke internet atau di repository internal Turnitin. Layanan ini digunakan oleh institusi pendidikan untuk memastikan keaslian karya tulis mahasiswa dan mencegah plagiarisme.
Di Indonesia, Turnitin telah menjadi standar utama yang digunakan hampir semua institusi pendidikan untuk mengukur tingkat plagiasi pada berbagai karya ilmiah. Alat ini wajib dipakai dalam pengecekan dokumen penting seperti skripsi, tugas akhir, dan jenis tulisan akademis lainnya.
Kamu bisa membaca lebih lengkap lagi mengenai Turnitin disini: Apa Itu Turnitin? Bagaimana Cara Menggunakan Turnitin?
Setelah turnitin menjalankan scanning pada naskah kita, dan membandingkan dengan sumber-sumber data diseluruh dunia, dari sinilah didapatkan hasil yang membuat kita merasa harap-harap cemas berapa banyak persentase plagiasi naskah kita atau yang biasa disebut dengan Similarity Index (Indeks Kemiripan).
Similarity index merupakan persentase angka yang menunjukkan seberapa besar kemiripan suatu teks atau naskah dokumen (seperti skripsi, tesis, atau artikel) dengan sumber-sumber lain yang sudah ada dan tersimpan dalam database alat pendeteksi seperti pada Turnitin.

Umumnya batas aman Similarity Index pada suatu naskah yang dikatakan tidak plagiat maksimal kisaran 15% hingga 25%. Namun hal ini kembali juga pada lembaga institusi atau kampus mana yang kita naungi. Semakin tinggi persentase Similarity Index pada naskah kita maka kemungkinan plagiasi konten pada naskah kita terdeteksi sama dengan naskah yang sudah dipublikasikan di tempat lain.
Faktor-faktor Penyebab Hasil Turnitin Berbeda
Turnitin adalah alat akademis utama untuk pembanding teks (similaritas) yang berfungsi mengecek seberapa besar kemiripan sebuah dokumen dengan berbagai sumber yang sudah ada. Tapi, kadang muncul masalah saat hasil persentase ini berbeda secara signifikan antara satu pemeriksaan dengan yang lain, padahal pada naskah yang sama. Perbedaan hasil ini disebabkan oleh beberapa faktor yang ada.
Memahami faktor-faktor penyebab hasil Turnitin yang berbeda ini sangat krusial agar mahasiswa dan peneliti dapat menginterpretasi laporan dengan akurat dan mengambil langkah perbaikan yang efektif.
Sangat penting bagi kita untuk mengetahui faktor-faktor yang membuat hasil Turnitin berbeda-berbeda dan apa penyebabnya. Agar kita tahu mengapa hal ini terjadi dan bagaimana solusi yang dapat kita lakukan. Dibawah ini faktor-faktor penyebab hasil Turnitin beda:
1. Perbedaan Database yang Diperiksa
Cara kerja Turnitin yaitu membandingkan naskah yang kita unggah dengan tiga sumber utama yaitu Internet Sources, Publications, dan Student Papers. Perlu kita ingat bahwa perbedaan jenis akun yang digunakan (misalnya, akun resmi Dosen/Institusi versus akun pribadi/jasa cek) seringkali memiliki tingkat akses yang berbeda, terutama pada koleksi Student Papers (karya tulis mahasiswa yang sudah pernah diunggah).
Juga karena database Turnitin terus-menerus diperbarui dengan publikasi dan dokumen ter-update, alhasil skor yang kita dapatkan hari ini bisa saja berbeda minggu depan. Jika pengecekan ulang bertepatan dengan masuknya sumber baru yang mirip dengan naskah kita, otomatis hasil kemiripan (Similarity Index) akan berubah.
2. Perbedaan Filter Pengaturan (Exclude Setting)
Turnitin punya fitur pengaturan yang dapat diubah-ubah settingannya sesuai kebutuhan kita. Contohnya ada Exclude Quotes atau teks yang diapit tanda kutip dihitung kemiripan atau tidak, Exclude Bibliography atau daftar pustaka/referensi dihitung atau tidak dan Exclude Small Matches atau kecocokan di bawah jumlah kata tertentu (misalnya yang <1%) diabaikan atau tidak.
Adapun satu fitur di Turnitin yaitu Repository, yang jika ini diaktifkan kan maka otomatis naskah kita masuk kedalam database akun Turnitin yang kita pakai, yang hasilnya menjadikan Similarity Index menjadi 100%. Maka harus dipastikan sebelum kita scanning naskah kita baik itu di kampus, prodi atau jasa Turnitin lain fitur ini di off kan terlebih dahulu agar, persentase plagiasi kita tidak besar.
Kamu bisa menggunakan layanan cek plagiat turnitin yang No Repository dan terpercaya di https://itentix.com/
Fitur-fitur dan pengaturan Turnitin diatas bisa di setting ulang atau on/off kan sesuai dengan kebutuhan pemegang akun Turnitin pada masing-masing operatornya. Hal inilah salah satu hal yang bisa menyebabkan hasil Turnitin kita berbeda-beda walaupun dengan naskah yang sama.
3. Perubahan/Penambahan Data Sumber (Database Update)
Turnitin bekerja dengan membandingkan naskah kita dengan koleksi database yang masif dan terus bertambah. Jadi, jika kita melakukan pengecekan ulang, dan saat itu ada sumber online atau publikasi baru yang relevan dan memiliki kemiripan dengan tulisan kita dan baru saja terindeks ke dalam sistem Turnitin, skor kemiripan (Similarity Index) kita akan otomatis berubah, sehingga biasanya akan naik.
Inilah yang menyebabkan hasil plagiasi naskah kita bisa berbeda dari hari ke hari atau dari jam ke jam.
4. Versi Turnitin yang Digunakan
Faktor lain yang bisa menyebabkan hasil Turnitin kita berbeda-beda padahal naskahnya sama adalah versi Turnitin yang digunakan. Sama seperti aplikasi lain, Turnitin terus mengembangkan dan memperbarui algoritmanya dari waktu ke waktu.
Versi yang berbeda bisa menggunakan algoritma pengecekan yang sedikit berbeda. Perbedaan kecil dalam cara sistem pencocokan frasa, mengabaikan struktur kalimat umum, atau memproses data dapat menghasilkan variasi skor kemiripan yang minor misalnya, perbedaan 1% hingga 3% saat dokumen dicek pada versi yang lebih lama versus versi terbaru.
5. Waktu Scanning Naskah
Saat kita meng-upload dokumen, Turnitin membutuhkan waktu untuk memproses dan membandingkannya dengan seluruh database yang ada. Untuk dokumen yang sangat besar atau saat server sedang sibuk, hasil yang keluar terlalu cepat (sebelum status "Processing" hilang) mungkin belum 100% akurat proses scanningnya.
Selain itu, karena database Turnitin terus diperbarui, hasil yang kita lihat juga sangat bergantung pada saat momen pemeriksaan yang kita lakukan. Pengecekan yang dilakukan bertepatan dengan pembaruan database sumber (penambahan publikasi baru) akan menghasilkan skor yang berbeda dari pengecekan sebelumnya.
Tips Mengatasi Perbedaan Skor dan Menurunkan Similarity Index

Setelah tahu berbagai faktor—mulai dari perbedaan pengaturan filter akun, dinamika pembaharuan database, hingga perbedaan versi Turnitin—kita bisa menyimpulkan bahwa perbedaan skor Turnitin adalah hal yang wajar.
Sekarang, daripada panik melihat angka yang tidak konsisten, fokus kita harus beralih ke solusi. Bagaimana cara mengendalikan skor agar tetap aman, konsisten, dan terhindar dari tuduhan plagiarisme? Berikut adalah beberapa tips praktisnya.
Pertama, Parafrase naskah yang terdeteksi banyak mengandung plagiasi. Kita disini mengubah ide orang lain menggunakan bahasa dan struktur kalimat kita sendiri pada bagian yang terdeteksi mirip agar menurunkan plagiasi pada naskah kita.
Kedua, Pastikan pakai sumber referensi yang jelas, dimana kita harus selalu gunakan sitasi yang benar dan tanda kutip untuk kutipan langsung agar sistem tidak salah mendeteksi.
Ketiga, Gunakan sumber data yang kredibel, diantaranya prioritaskan referensi dari jurnal, buku, atau penelitian resmi untuk memperkuat fondasi akademis tulisan pada naskah kita.
Keempat, Gunakan teknik interpretasi, dimana disini kita mengembangkan atau menjelaskan konsep dari sumber rujukan menggunakan analisis mendalam dan pendekatan berbeda, bukan hanya merangkum dan mengubah pilihan katanya saja.
Kesimpulan
Jadi teman-teman, perbedaan hasil Turnitin adalah hal yang wajar karena skor Similarity Index sangat dinamis. Perubahan ini disebabkan karena mulai dari perbedaan pengaturan filter akun (seperti exclude quotes atau bibliography), akses database yang bervariasi, hingga pembaruan database Turnitin yang terus-menerus terjadi.
Kunci untuk mengatasi masalah ini kita tidak boleh panik, tapi fokus pada integritas penulisan. Pastikan kita selalu menggunakan Parafrase yang efektif, menerapkan Sitasi yang benar, dan mengatur pengecualian (exclude) sesuai standar institusi. Jadi, naskah kita akan konsisten, aman, dan memenuhi standar akademik.
Untuk kalian yang mau cek plagiasi secara aman, terpercaya, fleksibel dan mudah silahkan kunjungi ITentix.com